Pengantar Ilmu Sosial Dasar
A.
Pengantar Ilmu Sosial Dasar sebagai Mata Kuliah Umum
- Pengertian Ilmu
Sosial Dasar
Ilmu Sosial
Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari/menelaah tentang masalah-masalah
sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji
masalah manusia .
Maka dari itu
pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan
program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan
dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar
daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosialnya.
- Tujuan Ilmu Sosial
Dasar
Tujuan Ilmu Sosial Dasar secara umum di
bagi menjadi 2 yaitu :
a. Tujuan umum
a. Tujuan umum
Tujuan ilmu sosial dasar adalah
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial dan lebih memahami dan
menyadari bahwa setiap kenyataan sosial dan masalah sosial ada dalam masyarakat
dan selalu bersifat kompleks, kita hanya bisa memahaminya secara kritis. Untuk
itulah ilmu sosial dasar mempunyai peran penting agar mahasiswa memiliki bekal
yang cukup dalam hidup bermasyarakat.
b. Tujuan khusus
·
Memahami
dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang
ada dalam masyarakat.
·
Peka
terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
·
Menyadari
bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
·
Memahami
jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang
timbul dalam masyarakat.
- 3 Kelompok Ilmu
Pengetahuan
Untuk menjawab
dan memecahkan berbagai persoalan yang ada dalam kehidupan maka lahirlah
berbagai macam ilmu pengetahuan. Berdasarkan sumber ilmu filsafat yang di
anggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan di kelompokkan
menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Ilmu-ilmu Alamiah (natural
science). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas.
b.
Ilmu-ilmu
sosial (social science). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan - keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu - ilmu
alamiah.
c.
Pengetahuan
budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari
arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini
digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang
bersifat unik, kemudian diberi arti.
- Perbedaan Ilmu
Sosial Dasar dengan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Sosial
Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai perbedaan.
Berikut ini adalah perbedaan antara keduanya :
a.
Ilmu
Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
b.
Ilmu
Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedangkan Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah
lanjutan).
c.
Ilmu
Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan
intelektual.
- Persamaan Ilmu
Sosial Dasar dengan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Sosial
Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan.
Berikut ini adalah persamaan antara keduanya :
a.
Kedua-duanya
merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran.
b.
Keduanya
bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c.
Keduanya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
- Ruang Lingkup Ilmu
Sosial Dasar
Ilmu sosial
dasar mencakup masalah-masalah sosial yang timbul didalam sebuah masyarakat.
Untuk menelaah masalah-masalah sosial tersebut hendaknya terlebih dahulu dapat
mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial
tersebut. Sehingga ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas tiga golongan beasar
yaitu :
a.
Kenyataan-kenyataan
sosial yang ada didalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah
sosial tertentu.
b.
Konsep-konsep
sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi
pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari
masalah-masalah sosial yang dibahas pada ilmu sosial.
c.
Masalah-masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu
sama lain.
Ilmu sosial dasar terdiri dari 8
(delapan) pokok pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang
lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami
adanya :
1.
Berbagai
masalah kependudukan dalam hubunganya dengan pengembangan masyarakat dan
kebudayaan.
2.
Masalah
Individu, keluarga dan masyarakat.
3.
Masalah
pemuda dan sosialisasi
4.
Masalah
hubungan antara Warga Negara dan Negara
5.
Masalah
pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6.
Masalah
masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan.
7.
Masalah
pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8.
Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan keserjahteraan masyarakat.
B. Penduduk, Masyarakat
dan Kebudayaan
1. Menuliskan Perkembangan
Penduduk Menggunkan Tabel dari Tahun 2011-2014
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh
lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun
2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025 (Tabel 3.1). Walaupun demikian,
pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 2000-2025
menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam dekade 1990-2000, penduduk
Indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara
periode 2000-2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan 0,92 persen
per tahun. Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat
kelahiran dan kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada
penurunan karena kematian. Crude Birth Rate (CBR) turun dari sekitar
21 per 1000 penduduk pada awal proyeksi menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir
periode proyeksi, sedangkan Crude Death Rate (CDR) tetap sebesar 7
per 1000 penduduk dalam kurun waktu yang sama.
Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran
antar pulau dan provinsi yang tidak merata. Sejak tahun 1930, sebagian
besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas pulau itu kurang
dari tujuh persen dari luas total wilayah daratan Indonesia. Namun secara
perlahan persentase penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa terus menurun
dari sekitar 59,1 persen pada tahun 2000 menjadi 55,4 persen pada tahun 2025.
Sebaliknya persentase penduduk yang tinggal di pulau pulau lain meningkat
seperti, Pulau Sumatera naik dari 20,7 persen menjadi 22,7 persen, Kalimantan
naik dari 5,5 persen menjadi 6,5 persen pada periode yang sama.
Selain pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih tinggi dari
pertumbuhan alami di Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai menyebar ke
pulau-pulau tersebut juga menentukan distribusi penduduk (Tabel 3.1).
Tabel 3.1 Laju
Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi 2000-2025
|
||||||
PROVINSI
|
2000
|
2005
|
2010
|
2015
|
2020
|
2025
|
-1
|
-2
|
-3
|
-4
|
-5
|
-6
|
-7
|
NAD
|
3,929.3
|
4,037.9
|
4,112.2
|
4,166.3
|
4,196.5
|
4,196.3
|
SUMATERA UTARA
|
11,642.6
|
12,452.8
|
13,217.6
|
13,923.6
|
14,549.6
|
15,059.3
|
SUMATERA BARAT
|
4,248.5
|
4,402.1
|
4,535.3
|
4,693.4
|
4,785.4
|
4,846.0
|
RIAU
|
4,948.0
|
6,108.4
|
7,469.4
|
8,997.7
|
10,692.8
|
12,571.3
|
JAMBI
|
2,407.2
|
2,657.3
|
2,911.7
|
3,164.8
|
3,409.0
|
3,636.8
|
SUMATERA SELATAN
|
6,210.8
|
6,755.9
|
7,306.3
|
7,840.1
|
8,369.6
|
8,875.8
|
BENGKULU
|
1,455.5
|
1,617.4
|
1,784.5
|
1,955.4
|
2,125.8
|
2,291.6
|
LAMPUNG
|
6,730.8
|
7,291.3
|
7,843.0
|
8,377.4
|
8,881.0
|
9,330.0
|
BANGKA BELITUNG
|
900.0
|
971.5
|
1,044.7
|
1,116.4
|
1,183.0
|
1,240.0
|
DKI JAKARTA
|
8,361.0
|
8,699.6
|
8,981.2
|
9,168.5
|
9,262.6
|
9,259.9
|
JAWA BARAT
|
35,724.0
|
39,066.7
|
42,555.3
|
46,073.8
|
49,512.1
|
52,740.8
|
JAWA TENGAH
|
31,223.0
|
31,887.2
|
32,451.6
|
32,882.7
|
33,138.9
|
33,152.8
|
D I YOGYAKARTA
|
3,121.1
|
3,280.2
|
3,439.0
|
3,580.3
|
3,694.7
|
3,776.5
|
JAWA TIMUR
|
34,766.0
|
35,550.4
|
36,269.5
|
36,840.4
|
37,183.0
|
37,194.5
|
BANTEN
|
8,098.1
|
9,309.0
|
10,661.1
|
12,140.0
|
13,717.6
|
15,343.5
|
B A L I
|
3,150.0
|
3,378.5
|
3,596.7
|
3,792.6
|
3,967.7
|
4,122.1
|
NTB
|
4,008.6
|
4,355.5
|
4,701.1
|
5,040.8
|
5,367.7
|
5,671.6
|
NTT
|
3,823.1
|
4,127.3
|
4,417.6
|
4,694.9
|
4,957.6
|
5,194.8
|
KALIMANTAN BARAT
|
4,016.2
|
4,394.3
|
4,771.5
|
5,142.5
|
5,493.6
|
5,809.1
|
KALIMANTAN TENGAH
|
1,855.6
|
2,137.9
|
2,439.9
|
2,757.2
|
3,085.8
|
3,414.4
|
KALIMANTAN SELATAN
|
2,984.0
|
3,240.1
|
3,503.3
|
3,767.8
|
4,023.9
|
4,258.0
|
KALIMANTAN TIMUR
|
2,451.9
|
2,810.9
|
3,191.0
|
3,587.9
|
3,995.6
|
4,400.4
|
SULAWESI UTARA
|
2,000.9
|
2,141.9
|
2,277.2
|
2,402.8
|
2,517.2
|
2,615.5
|
SULAWESI TENGAH
|
2,176.0
|
2,404.0
|
2,640.5
|
2,884.2
|
3,131.2
|
3,372.2
|
SULAWESI SELATAN
|
8,050.8
|
8,493.7
|
8,926.6
|
9,339.9
|
9,715.1
|
10,023.6
|
SULAWESI TENGGARA
|
1,820.3
|
2,085.9
|
2,363.9
|
2,653.0
|
2,949.6
|
3,246.5
|
GORONTALO
|
833.5
|
872.2
|
906.9
|
937.5
|
962.4
|
979.4
|
M A L U K U
|
1,166.3
|
1,266.2
|
1,369.4
|
1,478.3
|
1,589.7
|
1,698.8
|
MALUKU UTARA
|
815.1
|
890.2
|
969.5
|
1,052.7
|
1,135.5
|
1,215.2
|
PAPUA
|
2,213.8
|
2,518.4
|
2,819.9
|
3,119.5
|
3,410.8
|
3,682.5
|
Jumlah penduduk di setiap provinsi sangat beragam dan bertambah dengan laju
pertumbuhan yang sangat beragam pula. Bila dibandingkan dengan laju
pertumbuhan periode 1990-2000, maka terlihat laju pertumbuhan penduduk di
beberapa provinsi ada yang naik pesat dan ada pula yang turun dengan tajam
(data tidak ditampilkan). Sebagai contoh, provinsi-provinsi yang laju
pertumbuhan penduduknya turun tajam minimal sebesar 0,50 persen dibandingkan
periode sebelumnya (1990-2000) adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Papua.
Sementara, provinsi yang laju pertumbuhannya naik pesat minimal sebesar 0,40
persen dibandingkan periode sebelumnya adalah Lampung, Kep. Bangka Belitung, DKI
Jakarta dan Maluku Utara.
Tabel 3.2.
memperlihatkan dua provinsi dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk minus
yaitu, Nanggroe Aceh Darussalam dan DKI Jakarta. Kondisi ini kemungkinan akibat
dari asumsi migrasi yang digunakan, yaitu pola migrasi menurut umur selama
periode proyeksi dianggap sama dengan pola migrasi periode 1995-2000, terutama
untuk provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pola net migrasi provinsi ini pada
periode 1995-2000 adalah minus di atas 10 persen, jauh lebih tinggi dari
provinsi-provinsi pengirim migran lainnya.
Tabel 3.2 Laju
Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi 2000-2025
|
|||||
Propinsi
|
2000-2005
|
2005-2010
|
2010-2015
|
2015-2020
|
2020-2025
|
-1
|
-2
|
-3
|
-4
|
-5
|
-6
|
NAD
|
0.55
|
0.37
|
0.26
|
0.14
|
-0.00
|
SUMATERA UTARA
|
1.35
|
1.20
|
1.05
|
0.88
|
0.69
|
SUMATERA BARAT
|
0.71
|
0.60
|
0.69
|
0.39
|
0.25
|
RIAU
|
4.30
|
4.11
|
3.79
|
3.51
|
3.29
|
JAMBI
|
2.00
|
1.85
|
1.68
|
1.50
|
1.30
|
SUMATERA SELATAN
|
1.70
|
1.58
|
1.42
|
1.32
|
1.18
|
BENGKULU
|
2.13
|
1.99
|
1.85
|
1.69
|
1.51
|
LAMPUNG
|
1.61
|
1.47
|
1.33
|
1.17
|
0.99
|
BANGKA BELITUNG
|
1.54
|
1.46
|
1.34
|
1.17
|
0.95
|
DKI JAKARTA
|
0.80
|
0.64
|
0.41
|
0.20
|
-0.01
|
JAWA BARAT
|
1.81
|
1.73
|
1.60
|
1.45
|
1.27
|
JAWA TENGAH
|
0.42
|
0.35
|
0.26
|
0.16
|
0.01
|
D I YOGYAKARTA
|
1.00
|
0.95
|
0.81
|
0.63
|
0.44
|
JAWA TIMUR
|
0.45
|
0.40
|
0.31
|
0.19
|
0.01
|
BANTEN
|
2.83
|
2.75
|
2.63
|
2.47
|
2.27
|
B A L I
|
1.41
|
1.26
|
1.07
|
0.91
|
0.77
|
NUSA TENGGARA BARAT
|
1.67
|
1.54
|
1.41
|
1.26
|
1.11
|
NUSA TENGGARA TIMUR
|
1.54
|
1.37
|
1.23
|
1.09
|
0.94
|
KALIMANTAN BARAT
|
1.82
|
1.66
|
1.51
|
1.33
|
1.12
|
KALIMANTAN TENGAH
|
2.87
|
2.68
|
2.48
|
2.28
|
2.04
|
KALIMANTAN SELATAN
|
1.66
|
1.57
|
1.47
|
1.32
|
1.14
|
KALIMANTAN TIMUR
|
2.77
|
2.57
|
2.37
|
2.18
|
1.95
|
SULAWESI UTARA
|
1.37
|
1.23
|
1.08
|
0.93
|
0.77
|
SULAWESI TENGAH
|
2.01
|
1.89
|
1.78
|
1.66
|
1.49
|
SULAWESI SELATAN
|
1.08
|
1.00
|
0.91
|
0.79
|
0.63
|
SULAWESI TENGGARA
|
2.76
|
2.53
|
2.33
|
2.14
|
1.94
|
GORONTALO
|
0.91
|
0.78
|
0.67
|
0.53
|
0.35
|
M A L U K U
|
1.66
|
1.58
|
1.54
|
1.46
|
1.34
|
MALUKU UTARA
|
1.78
|
1.72
|
1.66
|
1.53
|
1.37
|
PAPUA
|
2.61
|
2.29
|
2.04
|
1.80
|
1.54
|
2. Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
- Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat kematian . - Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran - Imigrasi
apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi
dua maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit
mendata penduduk dengan data pasti
3. Rumus Tingkat Kematian Kasar
|
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
4. Rumus Tingkat Kematian Khusus
|
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang
menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka
kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
- Angka kelahiran dikatakan
tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan
sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan
rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
5. Pengertian Migrasi
Secara umum
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara)
ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
6. Macam-Macam Migrasi
Berikut
adalah macam-macam migrasi :
- Emigrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
- Imigrasi
adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara
tertentu. - Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara.
- Remigrasi
adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di
negara orang lain.
7. Proses
Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan
- Dalam
memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat
dengan daerah asal
- Kurangnya
kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan
merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
- Informasi
yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan
sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk
berimigrasi
- Informasi
yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk
berimigrasi
- Makin
besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi
mobilitas orang tersebut
- Makin
tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang
tersebut
- Seseorang
akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang
berada didaerah tersebut
- Migrasi
masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa
bumi dll)
- Orang
yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan
mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
- Makin
tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
8. Akibat Migrasi
Tinjauan
migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan
kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari
tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen
lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu
wilayah.
Berikut ini
adalah akibat yang muncul dari migrasi :
·
Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap
Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
·
Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap
Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
·
Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap
Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
·
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
9. Jenis Struktur Penduduk
- Jumlah
Penduduk
Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi,
Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran
Penduduk
Kepadatan penduduk adalah jumlah
penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa
per km kuadrat.
- Komposisi
Penduduk
Merupakan sebuah mata statistik dari
statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi
umur dan jenis kelamin.
10. Bentuk Piramida Penduduk
·
Piramida penduduk muda berbentuk
limas
Piramida ini
menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia
dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
·
Piramida penduduk stasioner atau
tetap berbentuk granat
Bentuk ini
menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat
kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh
Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
·
Piramida penduduk tua berbentuk batu
nisan
Piramida
bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar,
maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara
: Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.

Rasio
Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia
yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio
ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio
ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi.
11. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia
·
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan
penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa
kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi
berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai
besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan
Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke
Filipina.
·
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada
zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur
logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh
karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk
berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
·
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad
ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan
atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5
ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat
dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak
menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama
itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai.
Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya
budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir,
maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan
dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu
Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
·
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da
16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam
yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di
Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa
sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota
Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di
karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15
ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara
pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di
Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,
Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan .
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh
pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan
Barat
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di
kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya
arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan
dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan
rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul
sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama
dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu
menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
C.
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
1.
Pengertian
Individu
Individu berasal dari kata latin
“individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan
yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang
tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai
manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan
mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.
Dalam pandangan psikologi sosial,
manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik
dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa
individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang
khsa didalam lingkungan sosialnya, meliankan juga mempunyai kepribadian serta
pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia
cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang
ditampilkannya hamper identik dengan tingkah laku masa.
Dalam perkembangannya setiap individu
mengalami dan dibebankan berbagai peranan, yang berasal dari kondisi
kebersamaan hidup dengan sesama manusia. Sering kali pula terdapat konflik
dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dirinya bertentangan dengan
peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun, setiap warga masyarakat individu
wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya.
Keberhasilan dalam menyesuaikan diri atau memerankan diri sebagai individu dan
sebagai warga bagian masyarakatnya memberikan konotasi “maang” dalam arti
sosial. Artinya individu tersebut telah dapat menemukan kepribadiannya aatau
dengan kata lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya
telah terbentuk.
2.
Pengetian
Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat
dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa
pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil
menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan
lain-lain. Atau dapat dikatakan pertumbuhan merupakan suatu proses menuju ke
arah yang lebih maju dan lebih dewasa.
3.
Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan memiliki bermacam-macam aliran, namun secara garis
besar pertumbuhan dapat digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu :
a.
Pendirian Nativistik.
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu
semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
b.
Pendirian Empiristik dan
environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka
menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.
c.
Pendirian konvergensi
dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan
lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan
individu berdasarkan psikologi :
a.
Masa vital yaitu dari
usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.
b.
Masa estetik dari umur
kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
c.
Masa intelektual dari
kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14
d.
Masa sosial, kira-kira
umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun.
4.
Pengertian
dan Fungsi Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang
sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam
hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary
group. Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbgai macam bentuk
kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat
dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4
karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga.
a.
Keluarga terdiri dari
orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang
mengiakt suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan
anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
b.
para anggota suatu
keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk
sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya
terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja
c.
Keluarga itu merupakan
satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang
memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak
perempuan
d.
Keluarga itu
mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari
kebudayaan umum yang lebih luas.
Dalam bentuknya yang paling dasar sebuah keluarga terdiri atas seorang
laki-laki dan seorang perempuan, dan ditambah dengan anak-anak mereka yang
belum menikah, biasanya tinggal dalam satu rumah, dalam antropologi disebut
keluarga inti.
Dalam kehidupan berkeluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilakukan atau biasa disebut fungsi. Jadi, fungsi keluarga adalah
pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh atau dalam
suatu keluarga.
5.
Macam-macam Fungsi
Keluarga
a.
Fungsi biologis
Fungsi biologis dilakukan karena adanya tuntutan biologis seperti
perkawinan.
b.
Fungsi Pemeliharaan
Fungsi tersebut berguna untuk melindungi keluarga dari segala gangguan baik
udara maupun penyakit.
c.
Fungsi Ekonomi
Fungsi tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga.
d.
Fungsi Keagamaan
Fungsi tersebut dilakukan agar lebih mendekatkan diri kepada sang Maha
Pencipta.
e.
Fungsi Sosial
Dalam keluarga selalu ada yang melakukan fungsi sosial sebagai pewaris
kebudayaan.
6.
Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa
inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti
kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul
dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya
bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai
perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang
merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb
manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini
adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
Menurut Munandar
Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan
kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya
ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
Menurut Karl Marx
masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim
masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan
anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt
masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau
kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian di atas
dapat disimpulkan masyarakat adalah :
a.
Kumpulan sekian banyak
individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
b.
Kesatuan sosial yang
mempunyai hubungan erat
c.
Kumpulan
individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup
lama.
7.
Golongan Masyarakat
Masyarakat memiliki dua jenis golongan, yaitu :
a.
Masyarakat sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian
kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan
jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan
dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi
tantangan-tantangan alam.
b.
Masyarakat
Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih
dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan
berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Masyarakat maju dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu masyarakat indudtri dan
masyarakat non industri.
8.
Perbedaan Masyarakat
Industri dan Non Industri
a.
Masyarakat Non Industri
Terdiri dari kelompok primer (interakasi antar anggota terjalin lebih
intensif, erat, dan lebih akrab) dan kelompok sekunder ( interaksi antar
anggota terjalin secara tidak langsung, formal, dan kurang bersifat
kekeluargaan).
b.
Masyarakat Industri
Kelompok masyarakat ini mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar
untuk mengklasifikasikan masyarakat sesuai dengan taraf perkemban gannya. Akan
tetapi, lebih cenderung mempergunakan dua tarf klasifikasi, yaitu sederhana dan
kompleks.
9.
Makna Individu, Makna
Keluarga, dan Makna Masyarakat
a.
Makna Individu
Manusia adalah makhluk
individu. Makhluk individu tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat
dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Contoh : Manusia yang sedang merasa
sedih atau gembira akan terpaut di wajahnya.
b.
Makna Keluarga’
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting
di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terbentuk dari
hubungan antara laki-laki dan wanita yang berlangsung lama untuk menciptakan
dan membesarkan anak-anak.
c.
Makna Masyarakat
Masyarakat merupakan kumpulan individu yang cukup lama hidup, bekerjasama
dalam waktu yang lama, memiliki tujuan yang sama, memiliki hubungan yang erat,
dan teratur.
10.
Hubungan antara
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Individu berarti makhluk
yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya
yang disebut manusia. terlepas dari pada itu keluarga dalam bentuk yang murni
merupakan satu kesatuan sosial yang mempunyai beberapa sifat yang sama, dimana
saja dalam satuan masyarakat. Sedangkan, masyarakat muncul dari kumpulan
individu, yang telah cukup lama hidup, dan bekerja sama dalam waktu yang lama.
Sehingga, ketiganya tidak dapat dipisahkan karena memiliki hubungan yang saling
berkaitan satu sama lain.
11.
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi diartikan sebagai proses pembengkakan kota yang diakibatkan
oleh peningkatan jumlah penduduk yang sangat cepat. Peningkatan ini disebabkan
oleh pertumbuhan alami penduduk kota dan adanya perpindahan penduduk dari desa
ke kota. Dari pengertian ini sering diartikan ,bahwa :
a.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b.
Urbanisasi diartikan juga sebagai proses bertambahnya jumlah kota pada
suatu wilayah atau negara yang disebabkan oleh perkembangan sosial, ekonomi dan
teknologi.
c.
Urbanisasi diartikan sebagai proses berubahnya suasana kehidupan
pedesaan menjadi suasana perkotaan.
d.
Urbanisasi bisa pula diartikan sebagai pemekaran wilayah perkotaan.
22. Proses Urbanisasi
Proses urbanisasi dapat menyangkut dua aspek, yaitu
berubahnya masyarakat desa menjadi masyarakat kota dan perpindahan penduduk
dari desa ke kota.
Faktor penyebab dari proses urbanisasi di suatu tempat
adalah :
a.
Daerah tujuan urbanisasi
merupakan pusat pemerintahan atau Ibukota.
b.
Daerah tersebut letaknya strategis untuk usaha perdagangan dan
perniagaan.
c.
Timbulnya industri yang memproduksi barang dan jasa di daerah tersebut.
Nama Kelompok : ◊Annisa Rachmania
◊Durniyanti
◊Yuke Aji Setiawan
Kelas : 2ID08
Sumber
Iskandar N. Does
Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia.
Ehrlich, Paul, R, el
al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco
http://nugroho-sbm.blogspot.com/2010/10/migrasi-setelah-lebaran.html
http://www.itsfetriyannorrahman.co.cc/2010/07/jenis-jenis-piramida-penduduk.html
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/210/210/
http://hasheem.wordpress.com/bahan-ajar/materi-ips-kls-vii/
Komentar
Posting Komentar