PENELITIAN DAN ILMU PENGETAHUAN
BAB IIPenelitian dan Ilmu Pengetahuan
2.1. Pengertian Penelitian Ilmiah
Penelitian
ilmiah adalah operasionalisasi dari berpikir ilmiah. Sebaiknya kita mengetahui
dulu apa yang dimaksud dengan peneitian.Penelitian adalah terjemahan dari kata
bahasa Inggeris research .Research itu sendiri
berasal dari kata re, yang berarti “kembali” dan to search yang
berarti “mencari”. Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset
adalah “mencari kembali”.
Menurut kamus Webster’s
new International, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis
dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip: suatu penyelidikan yang amat cerdik
untuk menetapkan sesuatu. Menurut ilmuwan Hillway (1956) penelitian tidak lain
dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang
hati-hati sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang
tepat terhadap masalah tersebut. Whitney (1960) menyatakan bahwa disamping
untuk memperoleh kebenaran, kerja menyelidik harus pula dilakukan secara
sungguh-sungguh dalam waktu yang lama. Dengan demikian penelitian merupakan
suatu metode untuk menemukan kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan
metode berpikir secara kritis.
Whitney mengutip
beberapa definisi tentang penelitian yang diturunkan dibawah ini :
Penelitian
adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis
dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang
dapat dipecahkan (Parsons, 1946).
Penelitian
adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan
hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hokum (John, 1949)
Dari tanggapan
serta definisi-dfinisi tentang penelitian, maka nyata bahwa penelitian adalah
suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian dapat diartikan sebagai
pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus menerus terhadap sesuatu.
Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan
sesuatu yang baru.
Peneltian dengan
menggunakan metode ilmiah (scientific method)disebut penelitian
ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah ini
selalu ditemukan dua unsur penting, yaitu unsur observasi (pengamatan) dan
unsur nalar (reasoning) (Ostle, 1975). Unsur pengamatan
merupakan kerja dengan mana pengetahuan mengenai fakta-fakta tertentu diperoleh
melalui kerja mata (pengamatan) dengan menggunakan persepsi (sense of
perception). Nalar, adalah sutu kekuatan dengan mana arti dari
fakta-fakta, hubungan terhadap pengetahuan yang timbul ditetapkan sebagai
pengetahuan yang sekarang;
Ilmu dan
penelitian mempunyai hubungan yang sangat erat. Menurut Almack (1930), hubungan
anatara ilmu dan penelitian adalah seperti hasil dan proses. Penelitian adalah
proses, sedangkan hasilnya adalah ilmu.
2.2. Hubungan Penelitian dengan Ilmu Pengetahuan
Para ahli menyebutkan bahwa tidak mungkin memisahkan ilmu dengan
penelitian dan diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama. Almack (1930)
mengatakan bahwa penelitian dan ilmu merupakan hasil dan proses. Penelitian
merupakan proses sedangkan hasilnya adalah ilmu. Whitney (1960) menegaskan
bahwa ilmu dan penelitian merupakan proses yang berlangsung secara
bersama-sama. Artinya ilmu dan penelitian adalah proses yang sama sedangkan
hasil dari proses tersebut adalah kebenaran (truth). Kebenaran yang dimaksudkan
adalah pengetahuan yang benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa
saja yang berkeinginan untuk mengujinya.
Dengan relevansi
atau hubungan tersebut dapat disebutkan berbagai aspek yang menjadi peranan
dari ilmu dan penelitian sehingga dapat disebutkan sesuatu yang dilakukan itu
merupakan karya keilmuan, seperti:
a. Mencandra/ Deskripsi. Fungsi ini berusaha untuk
menggambarkan atau menjelaskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan.
b. Menerangkan/ Eksplanasi. Fungsi ini berusaha untuk
menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari munculnya permasalahan atau
terjadinya peristiwa-peristiwa.
c. Penyusunan Teori. Fungsi ini berusaha untuk
menyusun teori/ prinsip/ aturan-aturan mengenai hubungan antara kondisi/
peristiwa yang satu dengan yang lain.
d. Peramalan/ Prediksi. Fungsi ini berusaha untuk
mengadakan ramalan/ prediksi, estimasi dan proyeksi terhadap permasalahan/
peristiwa dan dampak yang akan terjadi.
e. Pengendalian/ Controling. Fungsi ini berusaha untuk
melakukan tindakan-tindakan pengendalian terhadap permasalahan/ peristiwa/
gejala.
Dari semua
penjelasan tersebut, jelaslah sudah bahwa terdapat keterkaitan antara
ilmu pengetahuan dengan penelitian. Melakukan penelitian memang dibutuhkan ilmu
pengetahuan dan tidak akan muncul pengetahuan baru bila tidak ada sebuah
penelitian. Dapat diketahui bahwa dari ilmu pengetahuan itu akan muncul
permasalahan-permasalahan baru yang harus dipecahkan melalui penelitian, dengan
ilmu pengetahuan pula penelitian dapat dikerjakan, dan hasil pemecahan masalah
dari penelitian tersebut juga dapat dijadikan sebagai sebuah ilmu pengetahuan
baru.
2.3. Langkah-langkah Penelitian Ilmiah
Pada
umumnya suatu penelitian dapat diperinci dalam delapan tahapan yang satu sama
lain saling bergantung dan berhubungan, dengan kata lain masing-masing tahap
itu saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tahap-tahap yang lain. Kesadaran
terhadap keadaan ini membuat seorang peneliti lebih bijaksana dalam mengambil
keputusan pada tahap penelitian. Adapun tujuh tahap itu sebagai berikut:
a. Perencanaan.
Perencanaan meliputi penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu penelitian dan merancanakan strategi umum untuk memperoleh dan menganalisa data bagi penelitian itu. Hal ini harus dimulai dengan memberikan perhatian khusus terhadap konsep dan hipotesis yang akan mengarahkan peneliti yang bersangkutan dan penelaahan kembali terhadap literatur yang termasuk penelitian yang pernah dilakukan orang sebelumnya yang berhubungan dengan judul dan masalah penelitian yang bersangkutan. Tahap ini merupakan tahap penyusunan “term of reference” (TOR).
b. Pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian.
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap perencanaan. Di sini disajikan lagi latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, hipotesis serta metode atau prosedur analisis dan pengumpulan data. Tahap ini meliputi pula penentuan macam data yang diperlukan untuk mencapah tujuan pokok penelitian. Tahap ini merupakan tahap penyusunan usulan proyek penelitian.
c. Pengambilan contoh (sampling).
Ini adalah proses pemilihan sejumlah unsur / bagian tertentu dari suatu populasi guna mewakili populasi itu. Dalam tahap ini penliti harus secara teliti membuat definisi dan rumuasan mengenai populasi yang akan dikaji. Rencana pengambilan contoh itu terdiri dari prosedur pemilihan unsur-unsur populasi dan prosedur menjadikan atau mengubah data dari hasil sampel untuk memperkirakan sifat-sifat seluruh populasi. Tantangan yang harus dihadapi dalam penyusunan rencana pengambilan contoh ini adalah bagaimana kita dapat mengikuti sedemikian rupa prosedur yang kita miliki dengan keadaan setempat dan dengan sumber daya tersedia sementara tatap mempertahankan kebaikan dan keuntungan sari sample survey.
d. Penyusunan daftar pertanyaan.
Ini merupakan proses penterjemahan tujuantujuan studi ke dalam bentuk pertanyaan untuk mendapatakan jawaban yang berupa informasi yang dibutuhkan. Sebenarnya ini merupakan prose coba-coba (trial and error) yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah dan macam pertanyaan serta urutan dari masing-masing pertanyaan. Tidak ketinggalan pula adalah upaya bagaimana agar orang-orang yang diwawancarai (responden) dengan senang hati mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan tetap senang dalam memberikan jawaban-jawaban.
e. Kerja lapangan.
Tahap ini meliputi pemilihan dan latihan para pewawancara, bimbingan dalam wawancara serta pelaksanaan. Ini dapat meliputi pula berbagai tugas yang berhubungan dengan pemilihan lokasi sampel dan pretesting daftar pertanyaan. Kerja lapangan ini tidak akan diperlukan bila kita menggunakan cara wawancara lewat telepon atau surat.
f. Editing dan coding.
Coding adalah proses memindahkan jawaban yang tertera dalam daftar pertanyaan ke dalam berbagai kelompok jawaban yang dapat sesederhana mungkin. Editing juga meneliti lagi daftar pertanyaan yang telah diisi apakah yang ditulis di situ benar atau sudah sesuai dengan yang dimaksud.
g. Analisis dan laporan.
Ini meliputi berbagai tugas yang saling berhubungan dan terpenting dalam suatu proses penelitian yang tidak dilaporkan atau dilaporkan tetapi dengan cara yang kurang baik tidak akan ada gunanya. Tugas yang dikerjakan pada tahap ini ialah penyajian tabel-tabel dalam bentuk frekuensi distribusi, tabulasi silang atau dapat pula berupa daftar yang memerlukan metode statistic yang kompleks kemudian interprestasi penemuan-penemuan itu atas dasar teori yang telah kita ketahui.
h. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil intepretasi temuan penelitian. Meskipun merupakan penarikan kualitatif tidak bersifat generalisasi, tetapi unsur generalisasi ini tetap ada, yaitu menemukan hal-hal yang esensial atau prinsipil dari suatu deskripsi. Terhadap kesimpulan-kesimpulan yang telah dirumuskan, disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran. Implikasi merupakan akibat logis dari temuan-temuan penelitian yang terkandung dalam kesimpulan. Rekomendasi merupakan hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam memanfaatkan hasil-hasil penelitian.
Setelah dijabarkan tahap-tahap dalam melakukan penelitian diatas, kita dapat menerapkan tahap-tahap tersebut dalam sebuah penelitian. Meskipun dalam literatur-literatur terdapat beberapa perbedaan namun secara garis besar tahapan yang dapat kita lakukan tidak akan banyak berpengaruh dalam penelitian karena tujuannya adalah menarik kesimpulan. Tahap-tahap yang dijabarkan tersebut dapat dikatakan tidak baku. Setalah dilakukan penelitian kita dapat memberikan rekomendasi atau saran-saran yang sesuai dengan kesimpulan yang ditarik.
Meskipun kita dapat memahami tahapan langkah penelitian seperti yang dijabarkan diatas tetapi dalam kenyataannya tidak mudah untuk melakukan penelitian yang demikian itu. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal baik dari pihak luar peneliti ataupun dari dalam diri pihak peneliti sendiri, seperti adanya perilaku peneliti yang seringkali melibatkan perasaan, emosi, tingkah laku dan persepsi sehingga unsur obyektivitas dalam meneliti terganggu. Dalam melakukan penelitian kita diharapakan dapat menarik kesimpulan sesuai dengan fakta dan hasil yang sebenarnya serta mengesampingkan unsur subyektivitas.
a. Perencanaan.
Perencanaan meliputi penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu penelitian dan merancanakan strategi umum untuk memperoleh dan menganalisa data bagi penelitian itu. Hal ini harus dimulai dengan memberikan perhatian khusus terhadap konsep dan hipotesis yang akan mengarahkan peneliti yang bersangkutan dan penelaahan kembali terhadap literatur yang termasuk penelitian yang pernah dilakukan orang sebelumnya yang berhubungan dengan judul dan masalah penelitian yang bersangkutan. Tahap ini merupakan tahap penyusunan “term of reference” (TOR).
b. Pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian.
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap perencanaan. Di sini disajikan lagi latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, hipotesis serta metode atau prosedur analisis dan pengumpulan data. Tahap ini meliputi pula penentuan macam data yang diperlukan untuk mencapah tujuan pokok penelitian. Tahap ini merupakan tahap penyusunan usulan proyek penelitian.
c. Pengambilan contoh (sampling).
Ini adalah proses pemilihan sejumlah unsur / bagian tertentu dari suatu populasi guna mewakili populasi itu. Dalam tahap ini penliti harus secara teliti membuat definisi dan rumuasan mengenai populasi yang akan dikaji. Rencana pengambilan contoh itu terdiri dari prosedur pemilihan unsur-unsur populasi dan prosedur menjadikan atau mengubah data dari hasil sampel untuk memperkirakan sifat-sifat seluruh populasi. Tantangan yang harus dihadapi dalam penyusunan rencana pengambilan contoh ini adalah bagaimana kita dapat mengikuti sedemikian rupa prosedur yang kita miliki dengan keadaan setempat dan dengan sumber daya tersedia sementara tatap mempertahankan kebaikan dan keuntungan sari sample survey.
d. Penyusunan daftar pertanyaan.
Ini merupakan proses penterjemahan tujuantujuan studi ke dalam bentuk pertanyaan untuk mendapatakan jawaban yang berupa informasi yang dibutuhkan. Sebenarnya ini merupakan prose coba-coba (trial and error) yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah dan macam pertanyaan serta urutan dari masing-masing pertanyaan. Tidak ketinggalan pula adalah upaya bagaimana agar orang-orang yang diwawancarai (responden) dengan senang hati mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan tetap senang dalam memberikan jawaban-jawaban.
e. Kerja lapangan.
Tahap ini meliputi pemilihan dan latihan para pewawancara, bimbingan dalam wawancara serta pelaksanaan. Ini dapat meliputi pula berbagai tugas yang berhubungan dengan pemilihan lokasi sampel dan pretesting daftar pertanyaan. Kerja lapangan ini tidak akan diperlukan bila kita menggunakan cara wawancara lewat telepon atau surat.
f. Editing dan coding.
Coding adalah proses memindahkan jawaban yang tertera dalam daftar pertanyaan ke dalam berbagai kelompok jawaban yang dapat sesederhana mungkin. Editing juga meneliti lagi daftar pertanyaan yang telah diisi apakah yang ditulis di situ benar atau sudah sesuai dengan yang dimaksud.
g. Analisis dan laporan.
Ini meliputi berbagai tugas yang saling berhubungan dan terpenting dalam suatu proses penelitian yang tidak dilaporkan atau dilaporkan tetapi dengan cara yang kurang baik tidak akan ada gunanya. Tugas yang dikerjakan pada tahap ini ialah penyajian tabel-tabel dalam bentuk frekuensi distribusi, tabulasi silang atau dapat pula berupa daftar yang memerlukan metode statistic yang kompleks kemudian interprestasi penemuan-penemuan itu atas dasar teori yang telah kita ketahui.
h. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil intepretasi temuan penelitian. Meskipun merupakan penarikan kualitatif tidak bersifat generalisasi, tetapi unsur generalisasi ini tetap ada, yaitu menemukan hal-hal yang esensial atau prinsipil dari suatu deskripsi. Terhadap kesimpulan-kesimpulan yang telah dirumuskan, disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran. Implikasi merupakan akibat logis dari temuan-temuan penelitian yang terkandung dalam kesimpulan. Rekomendasi merupakan hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam memanfaatkan hasil-hasil penelitian.
Setelah dijabarkan tahap-tahap dalam melakukan penelitian diatas, kita dapat menerapkan tahap-tahap tersebut dalam sebuah penelitian. Meskipun dalam literatur-literatur terdapat beberapa perbedaan namun secara garis besar tahapan yang dapat kita lakukan tidak akan banyak berpengaruh dalam penelitian karena tujuannya adalah menarik kesimpulan. Tahap-tahap yang dijabarkan tersebut dapat dikatakan tidak baku. Setalah dilakukan penelitian kita dapat memberikan rekomendasi atau saran-saran yang sesuai dengan kesimpulan yang ditarik.
Meskipun kita dapat memahami tahapan langkah penelitian seperti yang dijabarkan diatas tetapi dalam kenyataannya tidak mudah untuk melakukan penelitian yang demikian itu. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal baik dari pihak luar peneliti ataupun dari dalam diri pihak peneliti sendiri, seperti adanya perilaku peneliti yang seringkali melibatkan perasaan, emosi, tingkah laku dan persepsi sehingga unsur obyektivitas dalam meneliti terganggu. Dalam melakukan penelitian kita diharapakan dapat menarik kesimpulan sesuai dengan fakta dan hasil yang sebenarnya serta mengesampingkan unsur subyektivitas.
DAFTAR
PUSTAKA
http://infodaridesa.blogspot.co.id/2013/03/hubungan-ilmu-dan-penelitian.html
Komentar
Posting Komentar